"Dia melakukan pembunuhan anak-anaknya dengan sadar dan tidak menyesal, karena ada bisikan yang memerintahkan, untuk persembahan kepada Tuhan," kata Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto kepada merdeka.com, Jumat (26/2).
Selain itu, Arief menuturkan, pelaku menyakini pembunuhan kedua korban merupakan jalan menyatukan mereka.
"Ia tidak menyesal karena anaknya sudah kembali ke surga, dan menganggap anaknya sudah menyatu dengan dirinya," tuturnya.
Peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, kecamatan Nanga Pinoh.
Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya, dia bertemu Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.
Namun Windri terkejut setelah dia melihat ke dalam kamar, menemukan dua anaknya tewas terbunuh. Windri pun bergegas keluar rumah, melapor dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya.
Sumber: Merdeka
0 Response to "Brigadir Petrus mutilasi 2 anaknya untuk persembahan kepada Tuhan"
Posting Komentar